Sabtu, 11 Juli 2015

OKNUM POLISI MINTA TARIF, IRWASDA NTT: INI MENCORENG WAJAH POLRI

Kupang - Adanya oknum anggota polisi di lingkungan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meminta bayaran kepada orangtua calon siswa (casis) Bintara Polri 2015, membuat Irwasda Polda NTT, Kombes John Efri marah. Menurutnya, hal tersebut mencoreng wajah dan kewibawaan institusi Polri.
"Karena itu dilakukan secara terbuka. Kalau berbuat salah dan terbukti, mengapa harus dilindungi, yang jelek dan busuk pada akhirnya ketahuan juga," kata John, kepada SP, di ruang kerjanya, Jumat (10/7).
Dikatakan John, Bripka Deky Subagio dan Brigadir Paul Bien, keduanya dari Polres Timor Tengah Selatan (TTS) meminta sejumlah uang kepada orangtua casis yang berasal dari daerah Soe, untuk mengenalkan dengan Bripka Fitria, anggota Polda NTT.
"Masyarakat mau karena yang menerima polisi dan mereka berpikir kalau hal tersebut benar. Fitra tidak kenal dengan orangtua casis karena dia tugas di Polda NTT. Yang kenal dengan orangtua korban itu adalah dua anggota dari Polres TTS," ujar Jon.
Menurut Jon Efri, pertemuan dengan orangtua casis berlangsung di Kupang, juga pemberian uang. Waktu pemberian uang tidak serempak, ada yang memberi uang sebelum tes dimulai, ada juga pada saat tes. Namun, kedua anggota yang membantu Briptu Fitra mengaku tidak menerima uang.
Menurut Jon, meskipun ada kuitansi penerimaan dan uang sudah dikembalikan tapi karena masih dalam proses, maka Briptu Fitra masih tetap menjalankan tugasnya.
"Nanti dalam sidang baru bisa diputuskan dia bersalah atau tidak. Uang yang sudah diterima harus dikembalikan semuanya karena uang itu milik masyarakat. Masuk polisi gratis tidak ada biaya dan apalagi pakai tarif-tarif," tandasnya.
http://www.beritasatu.com/nasional/290082-oknum-polisi-minta-tarif-irwasda-ntt-ini-mencoreng-wajah-polri.html

0 komentar:

Posting Komentar